Home
|
Seputar Artikel : |
Industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia
selasa,18-09-2012 14:51:21
| Author:Asep Ginanjar
Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia secara
teknis dan struktur terbagi dalam tiga sektor industri yang lengkap,
vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai hilir, yaitu:
- Sektor Industri Hulu (upstream), adalah industri
yang memproduksi serat/fiber (natural fiber dan man-made fiber atau
synthetic) dan proses pemintalan (spinning) menjadi produk benang
(unblended dan blended yarn). Industrinya bersifat padat modal, full
automatic, berskala besar, jumlah tenaga kerja realtif kecil dan out
put pertenagakerjanya besar.
- Sektor Industri Menengah (midstream), meliputi proses
penganyaman (interlacing) benang enjadi kain mentah lembaran (grey
fabric) melalui proses pertenunan (weaving) dan rajut (knitting) yang
kemudian diolah lebih lanjut melalui proses pengolahan pencelupan
(dyeing), penyempurnaan (finishing) dan pencapan (printing)...Selengkapnya
|
|
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)
selasa,00-00-0000 00:00:00
| Author:Asep Ginanjar
A.Pendidikan
Program pendidikan rutin yang diadakan Departemen Perdagangan dalam ruang lingkup badan ini adalah sbb:
- Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor
Tujuan program ini adalah mencetak tenaga muda / calon eksportir yang
tangguh, berwawasan global, terampil dan menguasai permasalahan
manajemen ekspor impor serta memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan
bisnisnya.
Pokok bahasan program ini meliputi : Pemasaran Ekspor, Pengelolaan
Ekspor Impor, Pembiayaan dan Pembayaran Ekspor Impor, Transportasi
Ekspor Impor, Prosedur Ekspor Impor, Simulasi Ekspor Impor dan
Kunjungan Lapangan.
- Pendidikan Profesi Teknologi Karet
Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di
bidang teknologi karet, proses dan pengendalian mutu karet.
Pokok bahasan dalam program ini meliputi : Sifat – sifat Karet, Bahan
Baku,...Selengkapnya
|
|
Kesepakatan ASEAN bisa untuk Intip Peluang Pasar
selasa,18-09-2012 14:51:21
| Author:Asep Ginanjar
TEMPO Interaktif, Jakarta: Asosiasi Pertekstilan Indonesia
menilai kesepakatan dengan ASEAN untuk mengatasi krisis ekonomi global
bukanlah hal baru, bahkan asosiasi telah lama memanfaatkan kerja sama
dengan negara-negara di Asia Tenggara ini.
"Kalau itu sudah sejak dulu, kami juga sudah melakukan," kata
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian G. Ismy
saat dihubungi Tempo, Senin (2/3). Namun, setidaknya dengan kesepakatan
itu, kerja sama bisa dioptimalkan. Misalnya dalam pemanfaatan
kesempatan memasok dan mencari peluang pasar.
"Sekarang kami optimalkan saja," ungkapnya. Menurut Ernov, asosiasi
akan meningkatkan ekspor tekstil dan produk tekstil ke negara-negara di
ASEAN. Namun dia enggan mengungkap targetnya. "Semaksimal mungkin,"
ujarnya.
Para pemimpin negara-negara ASEAN sepakat untuk menurunkan tarif (bea masuk), melawan proteksionisme,...Selengkapnya
|
|
Investasi di Bidang Pertekstilan Terus Meningkat
selasa,18-09-2012 14:51:21
| Author:Asep Ginanajr
JAKARTA, (PRLM).- Investasi di bidang pertekstilan
Indonesia terus meningkat hingga 600 juta USD pada Agustus 2010 akibat
pasokan listrik bertambah baik. Jaminan pasokan listrik diduga telah
membuat investor percaya menanamkan modalnya kembali di industri yang
sempat disebut sebagai sunset industry itu.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudradjat
mengatakan itu dalam Diskusi bertema "Blak-blakan Soal BBM" yang
diselenggarakan Centre for Economic and Democracy Studies CEDeS di
Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (12/5).
Tantangan sekarang yang harus dijawab pemerintah yaitu bagaimana agar
investasi tersebut tidak lari kembali dengan cara menjamin pasokan
energi listrik bagi industri. Sejak 2009, kalangan industri mengalami
kekurangan pasokan gas. "Tahun lalu kita kekurangan 25 persen. Dengan
investasi yang besar tadi, tahun ini kita butuh lebih besar..Selengkapnya
|
|
Halaman:12
|
|
|
|